SOKOGURU - Setelah momen Lebaran Idul Adha, harga emas biasanya mengalami perubahan. Banyak yang bertanya, apakah akan turun atau naik?
Pada Juni 2025, tren harga emas menunjukkan koreksi ringan. Hal ini dipengaruhi oleh pola musiman pasca hari raya.
Kebutuhan dana masyarakat pasca Lebaran cenderung meningkat. Ini menyebabkan banyak yang menjual emas, mendorong harga menurun.
Namun, faktor global tetap jadi penentu utama. Harga emas masih dipengaruhi suku bunga dan nilai tukar dolar AS.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Pasca Lebaran
Beberapa faktor rutin memengaruhi harga emas setelah hari raya. Ini bisa jadi acuan untuk membeli atau menjual.
- Penjualan emas meningkat untuk kebutuhan pasca Lebaran.
- Permintaan emas baru cenderung turun usai hari raya.
- Pasar global tetap mendominasi arah harga.
- Investor cenderung wait and see pasca momentum besar.
- Kondisi ekonomi nasional turut memengaruhi harga lokal.
Harga emas Antam per 6 Juni 2025 berada di kisaran Rp1.128.000 per gram. Angka ini sedikit menurun dibandingkan minggu sebelumnya.
Di Pegadaian, harga tabungan emas per gram masih sekitar Rp1.158.000. Selisih ini konsisten seperti bulan sebelumnya.
Apakah Ini Waktu Tepat untuk Membeli Emas?
Koreksi harga pasca Lebaran bisa jadi peluang beli. Banyak investor memanfaatkan momen ini untuk menambah portofolio.
- Beli saat harga turun agar potensi keuntungan lebih besar.
- Hindari beli saat harga sedang rebound drastis.
- Lakukan pemantauan harga tiap hari.
- Gunakan aplikasi resmi atau situs terpercaya.
- Tetapkan target jangka panjang, bukan spekulasi.
Emas tetap jadi aset lindung nilai terbaik. Harga bisa naik kembali dalam jangka menengah hingga panjang.
Baca Juga:
Tips Mengamati Pola Harga Emas Musiman
Setiap tahun, harga emas mengalami pola musiman. Pola ini bisa membantu pengambilan keputusan investasi.
- Harga cenderung naik menjelang Ramadan dan Lebaran.
- Turun sementara pasca Lebaran karena banyak yang jual.
- Harga kembali stabil di pertengahan tahun.
- Pola ini tidak mutlak tapi cukup konsisten dari tahun ke tahun.
- Gunakan pola sebagai panduan, bukan acuan tunggal.
Memahami tren ini bisa membuat keputusan beli lebih tepat. Jangan hanya ikut arus tanpa analisis. (*)